Routing dalam aplikasi Web adalah aspek yang sering dianggap remeh. Dalam tutorial ini, kamu akan belajar bagaimana mengoptimalkan Routing di aplikasi PHP kamu menggunakan file konfigurasi sendiri routing. Routing statis dapat dibuat jauh lebih fleksibel dengan konfigurasi yang terstruktur. Pendekatan ini memungkinkan lebih banyak keteraturan dan keamanan, sekaligus meningkatkan kemampuan pemeliharaan aplikasi.
Hal-hal Terpenting
- Routing dapat dikonfigurasi menggunakan file routing.ini.
- Setiap rute harus ditugaskan kepada metode HTTP untuk memungkinkan permintaan yang ditargetkan.
- Routing dapat ditingkatkan dalam hal keamanan dengan menyimpan file konfigurasi sensitif di luar direktori yang dapat diakses publik.
Panduan Langkah-demi-Langkah
Langkah 1: Buat file konfigurasi
Mulailah dengan membuat file baru untuk routing kamu. Mari kita sebut file ini routing.ini. File ini akan berisi informasi dasar tentang rute aplikasi kamu. Kerangka kerja PHP sudah memiliki fungsi untuk memproses file konfigurasi tersebut.

Langkah 2: Tentukan rute dan metode HTTP
Di dalam file, kamu dapat menciptakan bagian untuk berbagai bagian API kamu. Setiap bagian didefinisikan oleh header dalam tanda kurung siku. Contoh untuk bagian API bisa terlihat seperti ini: Pastikan kamu menetapkan metode Controller dan Action untuk sumber daya yang bersangkutan dengan benar.
Langkah 3: Menetapkan aksi dan pengendali
Di dalam bagian API, kamu mendefinisikan pengendali mana dan aksi mana yang akan dipanggil ketika URL tertentu diminta. Misalnya, permintaan ke /api/images dapat memicu Controller API dan aksi images.

Langkah 4: Fleksibilitas melalui penggantian nama
Penting untuk memberi nama aksi dengan cara yang lebih fleksibel. Alih-alih menggunakan nama tetap seperti images, kamu bisa menggunakan nama aksi dinamis seperti get_images. Ini memungkinkan penanganan yang sedikit berbeda dari permintaan GET dan POST, yang menyederhanakan penggunaan API kamu.

Langkah 5: Menyesuaikan konfigurasi routing
Penting untuk memperluas konfigurasi routing agar mencakup semua kemungkinan permintaan, baik GET maupun POST. Saat kamu mengonfigurasi aksi login, kamu harus mempertimbangkan baik permintaan GET maupun POST dan validasi sesuai.
Langkah 6: Kontrol izin
Penting untuk melarang metode HTTP tertentu untuk rute tertentu. Misalnya, kamu mungkin ingin mencegah seseorang mengakses halaman indeks melalui POST. Aturan ini harus diimplementasikan langsung dalam konfigurasi kamu, untuk mencegah akses yang tidak diinginkan.
Langkah 7: Menyimpan routing dengan aman
Untuk meningkatkan keamanan aplikasi kamu, disarankan untuk memindahkan file routing.ini ke direktori di luar direktori web yang dapat diakses publik, seperti folder bernama htdocs. Ini mencegah pengguna yang tidak berwenang mengakses file konfigurasi.
Langkah 8: Menyesuaikan struktur direktori
Ubah struktur proyek kamu untuk memastikan bahwa informasi sensitif disimpan dengan aman. Artinya, kamu perlu memindahkan baik aplikasi kamu maupun direktori terkait ke dalam direktori yang tidak dapat diakses oleh publik.
Langkah 9: Penyesuaian bootstrapping
Periksa bagaimana mekanisme bootstrapping kamu (misalnya, file bootstrap.php) dikonfigurasi. Penting untuk memastikan bahwa routing sekarang berfungsi melalui konfigurasi baru, bukan melalui rantai sumber daya langsung sebelumnya.
Ringkasan
Dalam panduan ini, kamu telah belajar cara membuat file konfigurasi sendiri untuk routing dalam aplikasi PHP. Aspek penting telah dibahas, seperti fleksibilitas dalam memberi nama aksi dan keamanan melalui lokasi penyimpanan file konfigurasi yang benar.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Bagaimana cara membuat file routing.ini?Kamu bisa membuat file teks sederhana dan menyimpannya sebagai routing.ini.
Bagaimana saya bisa memastikan bahwa hanya permintaan GET yang diizinkan pada rute tertentu?Kamu harus mendefinisikan metode HTTP di file konfigurasi kamu dan melarang semua metode lain untuk rute ini.
Mengapa penting untuk tidak membuat file routing.ini dapat diakses publik?Untuk mencegah pengguna yang tidak diinginkan mendapatkan akses ke informasi sensitif dalam file konfigurasi.